3.0 Tanggung Jawab
Penanggung jawab dari Standard Operating Procedure ini adalah Superintendent Pompa AM, Supervisor dan Operator Pompa.
Persyaratan Umum :
- Memiliki Kimper pompa yang sesuai dan masih berlaku (Multiflo & Truflo)
- Setiap pemindahan pompa, booster dan fasilitas lainya, dibantu oleh alat bantu dari pit departemen, seperti backhoe, dozer, grader, boom truck, beserta operatornya.
- Pengawas operasional pit ikut bertanggungjawab memastikan keamanan pompa dan aksesorisnya di sekitar area kegiatan peledakan, penggalian, penimbunan, dengan menginformasikan ke Supervisi Pompa MS sebelum pekerjaan tersebut dimulai.
- Pengawas pekerjaan aktifitas pompa yang meliputi pemasangan, pelepasan, mobilisasi, dan pengoperasian pompa di dalam pit, di bawah pengawasan Supv. Pompa MS.
- Yang dimaksud kondisi berbahaya adalah ; tetesan solar, semburan oli yang terdapat pada wilayah engine, tetesan solar pada tangki / sekitar tangki solar (tangki secondary), tetesan / semburan air dari radiator, kemiringan penempatan pompa melebihi 10%.
- Item yang ada di check list terbatas pada check visual oli mesin, oli transmisi, check kebocoran oli mesin, kebocoran oli hydrolic, membuka valve solar ke secondary tank, APAR, serta memastikan jalur supply solar ke unit telah dibuka.
- Memastikan ketersediaan solar pada tangki solar utama pompa, sebelum pompa dioperasikan.
Personal Protective Equipment (PPE)
Sepatu safety, helm, kaca mata safety, sarung tangan, life vest / pelampung, ear plug.
4.0 Prosedur
Step 1 Mengoperasikan Perahu Kecil
1.1 Persiapan
- Pastikan tanah di sekitar tambatan perahu cukup kuat untuk dipijak.
- Pastikan tersedia jaket pelampung sesuai dengan jumlah personel yang terlibat dalam pekerjaan dan pastikan pelampung dipakai dengan benar.
- Pastikan pekerjaan dilakukan oleh minimal 2 (dua) orang.
- Pastikan radio komunikasi dalam kondisi baik dan simpanlah dengan baik agar tidak terjatuh ke dalam air.
- Sampaikan informasi tentang posisi anda kepada Supervisor atau Leader, agar keberadaan anda diketahui oleh atasan.
- Pastikan terdapat dayung yang dalam kondisi layak pakai.
- Apabila terdapat genangan air pada perahu, maka kuraslah airnya terlebih dahulu sebelum perahu dioperasikan.
- Pada saat menaiki perahu, pastikan salah satu dari personel memegang ujung perahu agar perahu tidak goyang dan tali tambatan baru dilepas setelah personel terakhir menaiki perahu.
- Pastikan ada one stand by person di darat untuk antisipasi jika terjadi keadaan darurat.
- Waspadai bahaya binatang air (misal; buaya, ular, dll..) Jika menjumpai adanya keberadaan binatang tersebut atau sarangnya, maka jangan diganggu / diusik, segera laporkan ke user agar segera ditindak lanjuti.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
1.2 Pengoperasian Perahu ke Lokasi Pompa
- Dilarang berdiri saat berada di atas perahu.
- Kemudikan perahu dengan perlahan dan pastikan terdapat penerangan yang memadai untuk menuju ke arah pompa pada waktu malam hari.
- Pastikan muatan perahu sesuai dengan kapasitas angkut yang telah ditentukan, idealnya adalah sekitar 200 kg (± 3 orang).
- Setelah tiba di pompa, segera lakukan inspeksi terhadap semua lantai kerja di atas ponton dan struktur pendukung lainnya seperti pegangan / handrail.
- Segera laporkan kepada atasan apabila ditemukan adanya kerusakan.
- Pastikan saat berjalan di atas ponton selalu berpegangan pada handrail / pegangan ponton yang ada.
- Perhatikan level air kolam di sekitar ponton, jika terdapat genangan air pada lantai ponton, maka ada kemungkinan ponton bocor. Jika terdapat genangan air, segera laporkan kepada atasan.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
1.3 Kembali ke Daratan
- Kemudikan perahu dengan perlahan dan pastikan tersedia penerangan yang memadai untuk menerangi jalanya perahu ke daratan pada saat malam hari.
- Pastikan perahu dalam kondisi stabil saat akan berlabuh, lalu salah seorang personel turun terlebih dahulu dari perahu dan memegang bagian depan perahu agar perahu tetap stabil.
- Pastikan penumpang perahu turun satu persatu dari perahu dengan posisi agak menunduk / membungkuk untuk mengurangi resiko perahu oleng
CATATAN:
- Pastikan sebelum level air di pond mencapai level minimum (± 1 m), maka Crew diwajibkan memasang tali dari darat ke pompa yang dapat digunakan sebagai alat bantu untuk mengakses pompa jika level air mencapai level minimum. (level air minimum dari MS = 0.5 m)
Tanggung Jawab: Opt. pompa
1.4 Menambatkan Perahu
- Angkat dan tarik perahu sedikit menjorok ke daratan.
- Pastikan tersedia tiang tambatan perahu yang cukup kuat.
- Pastikan tali tambatan perahu telah diikat dengan baik dan benar pada tambatan yang tersedia sebelum perahu ditinggalkan.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
Step 2 Mengoperasikan Pompa
2.1 Persiapan
- Pastikan pekerja memiliki Kimper yang sesuai dan memakai PPE dengan baik dan benar.
- Pekerja yang akan mengoperasikan pompa minimal 2 orang.
- Lakukan pre start check pompa dan isilah kartu alat sesuai dengan kondisi yang ada lalu serahkan form aslinya ke MS Base. Form pre start check diketahui dan ditanda tangani oleh Supv. Pompa KPC.
- Lakukan pre start check pada semua pompa, baik yang sedang running, standby, atau break down (tidak termasuk unit yang di workshop)
- Pemeriksaan mesin dapat dilakukan dalam kondisi mesin menyala, namun item pemeriksaan menyesuaikan dengan arahan yang ada di kartu alat.
- Pre start check yang dilakukan juga meliputi pemeriksaan pada hose fuel, connector hose fuel, valve bunding, kondisi bunding serta stock absorbent pad.
- Pastikan hose fuel supply tidak ada kebocoran, dengan cara memeriksa sambil mengikuti alur hose dari arah tampungan fuel hingga ke unit pompa.
- Hose solar yang menuju ke pompa harus diberi pelampung tiap jarak 2.5 m atau diikat bersama pipa HDPE agar selalu mengapung.
- Pastikan jumlah minimal ketersediaan fuel pada fuel tank adalah 60% dari kapasitas fuel tank.
- Laporkan dan request penambahan solar ke Pump Base atau Fanta Base di channel radio P 54 atau ext. 4525
- Pastikan pencatatan hours meter pompa dilakukan di awal dan akhir shift.
Tanggung Jawab: Opt. Pompa
- Jika terdapat kondisi yang berbahaya yang tertuang dalam persyaratan umum, maka unit / mesin wajib dimatikan / tidak dioperasikan. Setelah melakukan tahapan ini, segera supply solar ke unit dan segera laporkan status down alat ke MS Base - pihak maintenance pompa.
Tanggung Jawab: Opt. Pompa
2.2 Menghidupkan Pompa
- Putar Sakelar utama ke posisi On (untuk type 340)
- Stel / atur pengontrol kecepatan mesin ke posisi idle.
- Tekan tombol By Pass tekanan oli mesin.
- Putar sakelar starter ke bawah untuk menghidupkan mesin.
- Biarkan mesin dalam kondisi stationer sampai pompa cairan terisi (sekitar 1 s/d 2 menit / 800 rpm)
- Putar valve transmisi pada posisi On (arah berlawanan dengan arah jarum jam)
- Naikan handle gas sehingga cavitasi pada pompa hilang (normal 1000 s/d 1120 rpm)
- Pastikan air sudah keluar di outlet pompa multiflo di transfer pond.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
2.3 Pemeriksaan Setelah Mesin Hidup
- Periksa panel instrument, apakah alat-alat pengukurnya memperlihatkan kondisi normal.
- Periksa apakah lampu-lampu indikator modul vatronik menyala.
- Periksa apakah ada kebocoran oli atau air disekitar mesin.
- Periksa apakah pompa vakum bekerja dengan baik.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
2.4 Mematikan Pompa
- Pada saat transfer pond overflow maka pompa multiflo harus dimatikan.
- Kurangi kecepatan mesin dan biarkan dalam keadaan idle selama kira-kira 3 menit.
- Tekan valve transmisi ke posisi Off (searah jarum jam).
- Matikan mesin dengan cara memutar saklar starter ke atas
- Putar master key / saklar utama ke posisi Off.
- Buang Air yang ada di dalam pompa apabila pompa tersebut telah digunakan untuk memompa air berlumpur.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
Step 3 Penarikan dan Mobilisasi Pompa
3.1 Persiapan
- Pastikan mesin pompa dalam keadaan mati.
- Pasang Personal Danger Tag dan Personal Lock pada key lock yang ada pada pompa.
- Buka saluran keluar cadangan yang ada pada pompa, agar air yang ada pada saluran pipa outlet habis.
- Buka sambungan pipa outlet ke pompa.
- Kalau sambungannya berupa layflat, maka setelah terlepas lalu tarik menjauh dari pompa untuk menghindari terlindas alat berat.
- Kalau sambungannya pipa HDPE, maka pastikan ujung pipa tersebut dipasang pelampung terlebih dahulu untuk mencegah pipa tenggelam.
- Naikkan posisi Suction Head sehingga tidak berpotensi tersangkut atau bergesekan dengan permukaan tanah saat ditarik.
- Tutup Stop Kran yang ada pada tangki bahan bakar kemudian lepaskan selang bahan bakar pada pompa dan tarik menjauh lalu gulung dengan rapi.
- Check kondisi rantai penarik yang ada pada pompa.
- Segera laporkan kepada atasan dan hentikan pekerjaan jika ditemukan adanya kerusakan / cacat pada rantai tersebut.
- Simpan semua clamp, konector dan perangkat pompa lainnya yang telah dilepaskan supaya tidak tercecer / hilang.
Tanggung Jawab: Opt. pompa
3.2 Menarik Pompa
- Pastikan saat proses penarikan / pengangkatan pompa, memakai alat yang memiliki SWL yang sesuai serta mengikuti prosedur pengangkatan / penarikan yang berlaku.
- Pastikan orang yang memberi aba-aba telah melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan operator alat berat, sehingga instruksi / tanda-tanda yang diisyaratkan nantinya dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
- Pastikan aba-aba hanya dilakukan oleh satu orang saja. Posisi pemberi aba-aba harus dapat terlihat oleh operator alat berat tersebut, dan selalu jaga jarak aman dari alat berat yang sedang bekerja.
- Kaitkan rantai penarik ke pompa dan alat yang akan digunakan untuk menarik. Pastikan orang yang mengaitkan rantai penarik dari pompa ke alat bukan orang yang sama dengan pemberi aba-aba
- Kegiatan ini harus dilakukan minimal oleh dua orang, tujuannya agar sang pemberi aba-aba dapat mengawasi rekannya yang akan mengaikan rantai ke alat, sekaligus memberi arahan kepada operator alat berat.
- Pastikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan berada pada jarak yang aman dari pompa yang akan ditarik. Hal tersebut untuk menghindari resiko kemungkinan putusnya rantai penarik saat ditarik.
- Lakukan penarikan pompa dengan kecepatan yang sedang / aman dan sedekat mungkin dengan tepi jalan sebelah kiri.
Tanggung Jawab: Opt. pompa & Opt. alat
3.3 Mobilisasi Pompa
- Pastikan semua pipa, fuel hose atau aksesoris lainya telah dilepas sebelum pompa ditarik atau diposisikan kembali.
- Pastikan semua barang yang berada di atas pompa yang berpotensi terlepas / terjatuh, sudah dipindahkan ke tempat yang aman.
- Pastikan tidak melakukan penarikan pompa pada saat hujan / jalan licin, di lokasi turunan yang berpotensi pompa meluncur dengan sendirinya.
- Apabila dilakukan mobilisasi pompa dalam jarak jauh, maka dapat dipertimbangkan memakai lowboy dan crane.
Step 4 Penempatan dan Peluncuran Pompa
4.1 Persiapan
- Siapkan lokasi luncur untuk pompa.
- Pastikan jalan masuk untuk peluncuran pompa bebas dari halangan.
- Untuk pompa yang tidak dilengkapi dengan ponton, maka harus diletakkan pada permukaan tanah yang datar.
- Lakukan inspeksi / pemeriksaan di sekeliling ponton untuk memastikan tidak ada kebocoran.
- Ikatkan tali penarik ke ponton untuk membantu pengaturan posisi pompa serta untuk mencegah kemungkinan ponton hanyut.
Tanggung Jawab: Opt. Pompa
4.2 Penempatan dan Peluncuran Pompa
- Pastikan tersedia tali yang dalam kondisi baik, untuk memposisikan pompa.
- Pastikan valve fuel hose dalam kondisi tertutup untuk menghindari tumpahan hydrocarbon di kolam.
- Pompa penghisap sebaiknya tidak ditempatkan di bawah dinding kerja aktif, mengacu pada GM MOD Rules elemen 5.50.
- Pastikan orang yang memberi aba-aba telah melakukan koordinasi dengan operator alat, sehingga instruksi / tanda-tanda yang diisyaratkan nantinya dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
- Pastikan aba-aba hanya dilakukan oleh satu orang saja. Posisi pemberi aba-aba harus dapat terlihat oleh operator alat berat tersebut, dan pastikan jarak dengan alat berat tidak terlalu dekat
- Pompa hanya boleh didorong untuk mengatur posisi / peluncuran akhir dalam jarak yang sependek mungkin (tidak lebih dari 10 m) dan dengan posisi lurus.
- Untuk pompa yang dipasang di atas peluncur / tidak dilengkapi dengan ponton, hanya boleh didorong pada tempat pendorong (push beam assembly) yang tersedia (lihat gambar 1)
- Untuk pompa yang dipasang di pontoon, hanya boleh didorong pada tempat pendorongnya (pontoon push bar), bukan pada push beam (gambar 2)
- TIDAK BOLEH MENDORONG POMPA PADA BAGIAN SISI SAMPING atau PADA BAGIAN PENGHISAPNYA (bagian belakang).
- Setelah proses peluncuran selesai, siapkan jalan masuk ke lokasi pompa / perahu untuk kendaraan operasional sehari-hari.
- Setelah proses peluncuran selesai, pastikan dilakukan pengecekan kembali sekitar satu jam sesudahnya untuk mengamati kemungkinan adanya kebocoran pada ponton.
Tanggung Jawab: Opt. pompa & Opt. alat
Step 5 Pelepasan / Pemasangan Pipa ke Pompa
- Penyambungan pipa yang berdekatan dengan posisi pompa sebaiknya dilakukan di darat.
- Kegiatan pemasangan / pelepasan pipa yang dilakukan di malam hari atau kondisi bahaya lainya harus dilengkapi dengan control tambahan, seperti JSA.
- Menyiapkan proses perijinan pekerjaan masuk ke dalam air dan prosedur lainya (JSA) sebelum crew berada di dalam air.
- Menggunakan jaket pelampung jika akan masuk ke kolam untuk melakukan pemasangan / pelepasan pipa dan pelampung pipa.
- Pastikan mesin pompa dalam keadaan mati selama proses pemasangan, pelepasan atau pengencangan.
- Jangan tempatkan anggota badan pada titik jepit.
- Saat pekerja masuk ke dalam kolam, pastikan tidak terdapat intake / out take dari pipa lain pada kolam tersebut yang berpotensi menghisap atau mendorong crew. Jika terdapat, maka resiko / bahaya hisapan pada intake / out take untuk alasan uji coba mesin, maka bahaya tersebut harus dikendalikan / dihilangkan.
- Pastikan alat pengangkat manual (katrol / jaret) dalam kondisi baik.
- Pastikan elevasi pipa out take di atas elevasi over flow dan tidak ada potensi air terhisap balik saat pompa mati.
- Pastikan pelampung pipa dipasang secara konsisten dengan jarak 20m.
Tanggung Jawab: Opt. Pompa
Step 6 Penyambungan Pipa di Darat
- Letakan / tempatkan pipa yang akan disambung pada tempat yang aman (waspadai pohon yang mati / lapuk, dinding tinggi yang labil)
- Pastikan ada orang yang bertugas memberi aba-aba untuk mengarahkan operator excavator pada saat memposisikan pipa yang akan disambung.
- Pastikan orang yang memberi aba-aba telah melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan operator alat berat, sehingga instruksi / tanda-tanda yang diisyaratkan nantinya dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.
- Pastikan aba-aba hanya dilakukan oleh satu orang saja. Posisi pemberi aba-aba harus dapat terlihat oleh operator alat berat tersebut, dan selalu jaga jarak aman dari alat berat yang sedang bekerja.
- Setelah pompa berada pada posisi yang pas, maka pasangkan baut sesuai dengan jumlah lubang yang ada pada flange, lalu kencangkan.
- Pastikan semua baut telah terpasang dengan kuat dan benar agar tidak ada kebocoran.
Tanggung Jawab: Opt. pompa & Supervisor
Step 7 Bekerja di Dekat Lereng Tinggi yang Mudah Longsor
- Lakukan inspeksi kondisi tanah dan dinding untuk memastikan tidak adanya material yang retak, goyah atau menggantung sebelum didekati dan jika ragu apakah dinding tersebut aman atau tidak, maka segera jauhi area tersebut dan melapor.
- Jika pada saat inspeksi dijumpai adanya longsoran, maka segera pasang demarkasi, laporkan kepada penanggung jawab area (pastikan demarkasi tetap terpasang, baik di waktu siang ataupun malam hari sehingga diperbaiki)
- Lakukan pekerjaan jika kondisi sudah betul-betul aman / tidak dijumpai kondisi bahaya seperti tersebut di atas.
- Jika terpaksa harus melakukan pekerjaan pada kondisi lereng yang kemungkinan bisa longsor, maka pastikan ijin telah diperoleh, dan lakukan pengawasan secara terus menerus selama pekerjaan berlangsung (PASTIKAN ada stand by person)
- Semua alat bergerak yang bekerja di dekat dinding tambang harus dilengkapi dengan Original Equipment Manufacturer (OEM), Falling Object Protection Structure (FOPS) (mengacu pada FPE Prima Nirbhaya 2.19 Vehicle dan Mobile Equipment Condition).
- Pastikan semua pekerja dan peralatan berada pada zona yang aman dari kemungkinan adanya longsoran / jarak min. 1.5 kali ketinggian dinding yang mudah longsor.
- Batasi waktu bekerja di lereng tebing / dinding tambang untuk mengurangi bahaya akan adanya longsoran / material yang terjatuh.
- Sediakan Radio Komunikasi atau 1 unit kendaraan ringan yang standbay di lokasi kerja.
- Jangan melakukan pekerjaan pada saat hujan
Tanggung Jawab: Supervisor
Step 8 Keadaan Darurat
8.1 Kram / kejang di dalam air.
- Bila anda terlatih dan aman untuk memberikan bantuan, segera kenakan pelampung dan berenang menuju korban.
- Tarik korban ke tepi dan naikkan ke daratan.
- Hangatkan tubuh korban dengan cara menyelimuti dan menggosok bagian yang kejang dengan cream penghangat (balsem, counterpain, dll)
- Beri korban minuman hangat (jika tersedia)
Tanggung Jawab: Supervisor
8.2 Tenggelam
- Bila anda terlatih dan aman untuk memberi bantuan, segera kenakan pelampung dan berenang menuju korban, setelah sebelumnya meminta seseorang agar melapor / menghubungi Emergency Services.
- Jika korban langsung ditemukan, maka segera tarik korban ke tepi dan naikkan ke daratan. Atau
- Lemparkan Life Ring yang sudah diikat dengan tali ke arah korban, lalu tarik korban ke tepi.
- Berikan pertolongan pertama (sambil menunggu team rescue tiba) dengan cara membaringkan badanya posisi miring untuk membantu mengeluarkan air yang tertelan dengan cara menekan bagian perut sampai dada. Korban akan merespon dengan tersedak atau batuk sebagai tanda bahwa kondisi korban telah siuman.
- Bila air tidak mau keluar dan korban tidak merespon, maka segera berikan napas buatan / CPR (bila anda seorang First Aider Terlatih)
- Jika langkah di atas belum berhasil, maka tunggu Team Rescue tiba.
Tanggung Jawab: Supervisor
8.3 Digigit binatang air (ular, buaya, dll) :
- Amankan diri penolong dan tempat kejadian.
- Segera evakuasi korban ke tempat yang aman.
- Tenangkan korban.
- Segera hubungi Emergency Service (0549-52-3000) HP 08115503000 atau radio Tait channel P-1.
Laporkan:
- Nama Anda dan dari Departemen / Perusahaan mana?
- Apa yang terjadi?
- Di mana lokasi kejadian atau lokasi Emergency Escort Point terdekat?
- Berapa korban yang timbul (jika terdapat korban)?
- Bantuan apa yang diperlukan?
- Hubungi Kantor AM (0549 23443)
- Segera lapor ke Custodian / Safety Coordinator MS (0549 52 5322) sesaat setelah terjadi kecelakaan / accident, atau Clinic SOS telp. (0549 52 1541 / 52 1542).
- Jika terjadi kecelakaan di area kerja KPC, maka korban HARUS dibawa ke SOS.
- Sambil menunggu bantuan yang lebih memadai datang, rawat korban, bila perlu pasang bidai atau pembalut elastis dengan pola spiral pada daerah anggota gerak yang digigit.
Tanggung Jawab: Supervisor
8.4 Kebakaran
- Apabila api tidak terlalu besar dan kondisi aman, maka segera matikan mesin (jika memungkinkan) tutup valve solar, lalu ambil APAR yang terdapat pada mesin pompa, dan padamkan api yang ada dengan menggunakan APAR tersebut. Segera laporkan kejadian tersebut kepada atasan agar ditindaklanjuti.
Tanggung Jawab: Supervisor
8.5 Kebocoran / tumpahan solar
- Segera tutup valve solar yang mensupply ke secondary tank unit.
- Jika tumpahan solar lebih dari 200 lt, maka segera hubungi Emergency Respon Team (ikuti cara pelaporan di atas)
Tanggung Jawab: Supervisor
Catatan:
Pekerjaan di dekat air dengan potensi untuk tenggelam yang tidak tercakup dalam Prosedur Kerja Aman harus patuh pada Job Safety Analysis (JSA) untuk mengidentifikasi dan mengontrol bahaya sebelum kegiatan tersebut dilakukan.